Taubat artinya kembali. Yaitu kembali kepada Allah untuk memohon ampun. Orang yang bertaubat berarti orang yang kembali kepada Allah setelah lama mengabaikan-Nya, menjauhi-Nya bahkan membangkang dari perintah-Nya.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari dua unsur, yaitu jasad badani dan jiwa-ruh. Jasadlah yang membuat manusia terbelenggu oleh hawa nafsu dan senantiasa mencintai harta. Jasadlah yang membuat manusia terjebak ke dalam kesesatan. Dan sebaliknya, ruhlah yang bisa menuntun manusia ke dalam kemuliaan. Langkah awal dari pencapaian kemuliaan itu adalah bertaubat. Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya)” (QS. At-Tahrim, 66: 8).
Tujuan utama dari berbuat taubat yaitu untuk menghapus segala kesalahan dan dosa. Dengan bertaubat, manusia dijamin dapat memasuki Surga, karena Surga atau Jannah tidak akan mungkin bisa dimasuki oleh orang-orang yang masih mempunyai dosa. Dan Neraka pun tidak akan mungkin dimasuki oleh orang-orang yang sudah bersih dari segala kesalahan dan dosa.
Keberuntungan, kemenangan, keselamatan, serta kebahagiaan bertempat di dalam Surga. Sedangkan sebaliknya, celaka, kehinaaan, penyesalan, serta penderitaan hanya bertempat di dalam Neraka. Allah SWT berfirman :
“Siapapun yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh ia telah beruntung”. (QS. Ali Imran, 3: 185).Perbuatan dosa dibagi dua macam, yakni : dosa besar dan dosa kecil. Syirik merupakan dosa besar yang tidak terampuni. Namun, Allah tetap akan membuka pintu taubat bagi siapa saja yang berkeinginan untuk melakukan taubatan nasuha, dengan syarat, taubat itu dilakukan sebelum nyawa sampai di tenggorokan (Sekaratul maut). Allah tidak menerima taubat orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga datang ajal kepadanya dan barulah ia mengatakan :
"Sesungguhnya. Saya bertaubat sekarang" (QS an-Nisa', 18).
Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba sebelum nyawa sampai di tenggorokan”. (H.R. Turmudzi).Pengertian Khauf dan Raja'
Khauf berarti merasa takut. Raja' artinya sikap penuh harap atau optimis. Dua sifat ini harus berpadukan sehingga lahirlah optimis. Di dalam Alquran, Allah menggunakan kata khauf dan khasyah untuk menggambarkan rasa takut dalam hati seseorang.
Jenis-Jenis Khauf
- Sempit jiwa. "Kami sungguh-sungguh mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit karena apa yang mereka ucapkan" (QS al-Hijr, 15: 97).
- Ketakutan yang sangat sehingga terjadi depresi mental. "Bila datang ketakutan, kamu lihat rnereka memandang padamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati”. (QS al-Ahzab, 33: 19).
- Gelisah dan kurang sabar sehingga bersikap emosional. Sikap ini terjadi karena sikap tamak dan rakus terhadap segala sesuatu.
- Rasa takut yang berlebihan sehingga menyebabkan timbulnya skizofrenia. Allah SWT berfirman : “Aku akan menjatuhkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir” (QS al-Anfal, 8: 12).
- Merasa panik, atau bingung dan linglung. Allah SWT berfirman : “Mereka disusahkan oleh kedahsyatan yang besar” (QS al-Anbiya, 21: 103).