وَمَا خَلَقۡنَا ٱلسَّمَآءَ وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا بَٰطِلٗاۚ ذَٰلِكَ ظَنُّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۚ فَوَيۡلٞ لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنَ ٱلنَّارِ ٢٧ أَمۡ نَجۡعَلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ كَٱلۡمُفۡسِدِينَ فِي ٱلۡأَرۡضِ أَمۡ نَجۡعَلُ ٱلۡمُتَّقِينَ كَٱلۡفُجَّارِ ٢٨
Artinya :27. Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka
28. Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat
Pembahasan Mengenai Kandungan Ayat
Ayat ini memberi gambaran tentang sikap kafir quraisy yang keras kepala dan buta hati. Bagi kita, ayat ini mengungkapkan beberapa hal penting.
Allah mengungkapkan tanda-tanda kebesaran-Nya yang tersebar di alam semesta. Tanda kekuasaan-Nya biasa disebut ayat kauniyyah. Salah satu ayat kauniyyah yang sering disebut adalah langit. Allah menyebut "langit" dengan bentuk kata yang berbeda-beda. Misalnya, bila "langit" tidak dikaitkan dengan hujan, bentuknya selalu jamak muanats Salim, yakni as-samawati. Bila "langit" berkaitan dengan air hujan, bentuknya mufrad atau tunggal, yakni As-Sama’u.
Tentang langit, Alquran banyak mengulasnya dengan beragam cara. Satu dan lainnya saling melengkapi.
- Langit terdiri dari tujuh lapis; Lalu dijadikan-Nya tujuh langit (QS al-Baqarah, 2 :29);
- Langit dihiasai oleh bintang yang indah berkilau; Kami menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang (QS al-Mulk, 67 : 5);
- Langit tanpa tiang pancang dan penopang; Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya (QS Luqman, 31 : 10);
- Langit adalah atap bagi dunia; “DialahYang menjadikan langit sebagai atap"(QS al-Baqarah, 2 : 22).
- Bumi dihamparkan oleh Allah; “Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu” (QS al-Baqarah, 2 : 22);
- Bumi dipersembahkan bagi manusia sebagai tempat tinggal, berikut perhiasannya; “Bagi kalian ada tempat kediaman di bumi dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan” (QS alBaqarah, 2 : 36).
Bagi kaum kafir, tumbuhan dan binatang yang diciptakan Allah tidak memberikan hikmah. Mereka mengingkarinya, sekalipun mereka merasakan manfaat dari apa yang telah diciptakan Allah itu. “Adapun orang yang kafir selalu mengatakan apakah maksud Allah menjadikan ini semua untuk perumpamaan?” (QS al-Baqarah, 2 : 26). Mengapa mereka bersikap demikian?
- Hati, pendengaran, dan penglihatan mereka ditutup oleh Allah sehingga tidak bisa menangkap pesan Allah melalui ciptaan-Nya. "Allah telah mengunci-mati hati, pendengaran, dan penglihatan mereka ditutup" (QS al-Baqarah, 2 : 7).
- Mereka berorientasi pada kepuasan materi seperti layaknya binatang yang hanya mencari kepuasan insting. "Mereka memakan makanan seperti makannya binatang-binatang" (QS Muhammad, 47 : 12).
- Tidak ada keinginan untuk segera mengikuti kebenaran, sekalipun sudah menyaksikan kebenaran itu. "Jika mereka melihat ayat-ayat-Ku, mereka tidak beriman kepadanya. Jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya. Jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya" (QS al-A'raaf, 7 : 146).