Manusia juga banyak berbuat zhalim dan suka melampaui batas. "Janganlah para saksi menyembunyikan persaksian. Dan, siapa pun menyembunyikan persaksian itu, sesungguhnya, ia adalah orang yang berdosa hatinya" (QS al-Baqarah, 2: 283)
"Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zhalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih" (QS asy-Syura, 42: 42).
Sesunguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh (QS. Al-Ahzab, 33: 72).
Lalu, apakah pengertian dosa menurut Rasulullah SAW? Beliau mengartikan dosa dengan kalimat : al-itsmu maa haaka fi shadrika wa karihta an yaththali'a 'alaihin naas, dosa adalah sesuatu yang mengganjal di dalam hati dan enggan diketahui oleh orang lain. Jelas sekali, dosa itu perbuatan yang bertentangan dengan hati nurani. Tindakan yang bertentangan dengan hati nurani itu biasa disebut maksiat.