Seorang lelaki tua yang berasal dari Arab tinggal sendirian di sebuah kota di Amerika. Suatu hari ia ingin menggali kebun kentang, tapi ia sangat sedih karena pekerjaan itu sepertinya akan sulit dilakukan, karena Abdul, anak satu-satunya yang biasa membantunya menggali kebun telah ditangkap oleh FBI.
Kemudian orang tua itu mengirim surat kepada anaknya di penjara, menceritakan suasana hatinya yang sangat sedih sekarang.
Dear Abdul,
Ayah merasa sangat sedih karena tidak bisa menanam kentang di kebun. Ayah sudah terlalu tua untuk menggali kebun itu. Andai saja kamu ada di sini, pasti semua masalah itu teratasi. Kamulah satu-satunya milik Ayah.
Ayahmu,
Muhammad
Sehari kemudian orang tua itu menerima balasan surat dari anaknya, yang berbunyi :
Dear Ayah,
Demi Allah, jangan menggali kebun itu! di sanalah aku menguburkan senjata biologi.
Anakmu,
Abdul
Jam 4 pagi keesokan harinya, Agen FBI beserta polisi menggerebek dan menggali kebun kentang itu, tapi tidak ada senjata biologi yang berhasil ditemukan, sehingga mereka akhirnya meminta maaf kepada Bapak tua itu karena telah merusak kebunnya.
Pada hari yang sama Bapak tua itu menerima surat lagi dari anaknya, yang berbunyi :
Dear Ayah,
Pergilah ke kebun dan tanamlah kentang sekarang. Maaf hanya itu yang bisa aku lakukan sebagai solusi untuk masalah Ayah.
Anakmu,
Abdul