Alkisah, suatu hari Abdullah Bin Ja'far (RA) pergi ke hutan dan melewati sebuah kebun. Di dalam kebun tersebut beliau melihat ada seorang anak lelaki ethiopia (budak berkulit hitam) bekerja.
Saat itu beliau melihat pemandangan menarik di sana. Beliau melihat anak lelaki itu dikirimi makanan oleh tuannya, tapi pada saat yang sama, seekor anjing liar terlihat berlari menghampiri anak lelaki budak itu, sepertinya anjing itu meminta makanan kepada si bocah. Lalu budak itupun memberikan sepotong rotinya kepada si anjing, kemudian anjing itu memakan dengan lahap roti pemberian si bocah sampai habis. Tapi anjing itu tidak mau pergi walaupun ia telah menghabiskan sepotong roti, anjing itu tidak berhenti meminta roti dari si bocah. Bocah itu pun melemparkan rotinya untuk yang kedua dan ketiga kalinya untuk si anjing yang dengan lahap memakannya.
Abdullah Bin Ja'far (RA) yang menyaksikan pemandangan ini lalu bertanya kepada si bocah "Berapa banyak roti yang dikirim untuk makananmu dalam sehari?"
Anak kecil itu menjawab "aku mendapat tiga potong roti setiap hari"
Lalu Abdullah Bin Ja'far (RA) melanjutkan pertanyaannya "Lantas mengapa kamu berikan rotimu semuanya kepada anjing, lalu bagaimana dengan makananmu hari ini?"
Anak itu menjawab "Tidak ada anjing yang tinggal di sekitar sini, pastinya dia berasal dari tempat yang jauh, dan pastinya dia kelaparan karena telah menempuh jarak yang sangat jauh hingga sampai ke tempat ini, aku merasa malu kepada Allah dan juga kasihan kepada anjing itu jika tidak memberinya makanan"
Kemudian Ibnu Ja'far bertanya lagi "Lalu, apa yang kamu punya untuk makananmu hari ini?"
Anak itu menjawab "Mungkin aku tidak akan makan selama sehari ini, tapi tidak apa-apa, karena besok akan ada kiriman roti lagi untukku"
Mengetahui penuturan dan ketulusan hati anak itu, lalu Abdullah Bin Ja'far (RA) kembali ke kota dan mengambil sejumlah uang tebusan untuk memerdekakan bocah budak itu dan memberinya sebuah kebun sebagai hadiah.
Demikianlah Kisah Seorang Anak Lelaki Budak dan Seekor Anjing. Mudah-mudahan dapat diambil hikmahnya.