-->

  • Agama Islam
  • Artikel PKN
  • Kesehatan
  • Belajar English
  • Kisah Islami
  • Trend Berita
  • Ruang Pribadi
  • 4/02/2014

    Definisi Menghargai Orang Lain (Tahiyyah)

    Definisi Menghargai Orang Lain (Tahiyyah)

    Tiga kata yang menjadi penentu kelanggengan berkelompok, yakni menghargai, menghormati, dan memuliakan. Definisi Menghargai Orang Lain (Tahiyyah) berarti memandang penting seseorang atau sesuatu karena bermanfaat atau berguna. Seseorang disebut "berharga diri" jika ia sadar bahwa ia bisa memberikan manfaat kepada diri dan orang lain.

    Kata menghormati (ihtiram) berarti memberi atau menaruh hormat kepada seseorang karena sesuatu hal. Hormat artinya ta'zim atau khidmat, yakni perbuatan yang menandakan rasa khidmat atau takzim seseorang kepada orang lain seperti menunduk, mengangguk, atau mencium tangan. Misalnya, seorang anak yang mencium tangan ayah bundanya atau seorang murid mengucapkan salam kepada gurunya. Itulah bentuk nyata penghormatan.

    Kata memuliakan (ihtiram) berarti memandang penting, menjunjung tinggi dan sangat menghormati. Mulia artinya tinggi dalam hal kedudukan, pangkat, atau martabat. Mulia juga bisa berarti luhur dalam hal budi pekerti atau perilaku. Jadi, orang mulia adalah orang yang memiliki derajat tinggi di mata orang lain.


    Islam menggaris bawahi bahwa kemuliaan tidak diperoleh dari seberapa banyak hartanya. Kemuliaan tidak diperoleh dari seberapa banyak pangkat dan jabatannya. Kemuliaan juga tidak diperoleh dari keturunan ningrat atau bukan. Kemuliaan hanya dapat diperoleh dari dua hal, yakni ilmu dan ketakwaan.

    Firman Allah dalam QS. Al-Mujadilah, 58 : 11 yang artinya :
    Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (QS. Al-Mujadilah, 58 : 11)

    Dalam ayat lain Allah berfirman, yang artinya :
    Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu (QS Al-­Hujurat, 49: 13).

    Ilmu adalah pembuka kesadaran diri. Kesadaran melahirkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-­Nya. Ketaatan yang terus menerus dilakukan pasti melahirkan ketakwaan. Ketakwaan inilah yang menjadikan seseorang sangat mulia di sisi Allah dan manusia.

    Orang yang bertakwa kepada Allah adalah orang yang berhati lapang. Ia tidak pernah merendahkan atau menganggap rendah orang lain. Ia mudah berucap salam dan menyapa orang lain dengan ramah. Ia juga mudah berucap terima kasih. Lalu, mengapa harus menghormati orang lain?

    Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka, balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik darinya, atau balaslah penghormatan itu dengan yang serupa
    (QS. An-Nisa, 4: 86).

    Ayat ini menegaskan dua hal. Pertama, keharusan membalas penghormatan. Kedua, pembalasan itu sebaiknya lebih baik daripada penghormatan yang diterima. Jika tidak mampu, balasan penghormatan itu harus sama.

    Dengan cara apa menghormati atau menghargai orang lain itu? Salam penghormatan mereka ialah "salam" (QS Yunus, 10: 10). Salam yang dimaksud adalah ucapan assalaamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh, semoga keselamatan, kesejahteraan, dan keberkahan dilimpahkan untuk Anda. Ucapan inilah yang seharusnya dibiasakan jika kita bertemu sesama muslim.

    Rasulullah SAW mengingatkan kita untuk menyebarkan salam. Sabda beliau : "Jika kamu bertemu dengan saudaramu, ucapakan salam". Dalam hadits lain disebutkan bahwa orang yang berjalan hendaknya memberi salam kepada yang sedang duduk; orang yang lebih muda hendaknya memberi salam kepada yang tua. Jika salam penghormatan ini sudah kita biasakan, kehidupan kita akan nyaman dan sejuk.

    Ucapan "salam" ini pasti diterima oleh para ahli Surga. Mereka adalah orang-orang yang dibalas dengan martabat tinggi karena kesabaran mereka dalam ibadah. Ucapan penghormatan mereka dalam Surga itu ialah "salaam" (QS Ibrahim, 14: 23).

    Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah: "Salam" dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka (QS Al-Ahzab,,44).

    You Might Also Like:

    Disqus Comments