Seseorang dihargai karena kelebihan atau keistimewaannya. Kelebihan yang dimaksud bukanlah kelebihan harta, melainkan karena ilmunya, sikap amanahnya, jujurnya, dan sopan santunnya dalam bergaul. Menurut Al-Qur'an, orang terbaik di sisi Allah dan manusia adalah orang yang paling taqwa. Langkah terbaik yang harus kita lakukan untuk membangun sikap menghargai orang lain (Tahiyyah) antara lain adalah :
- Membuka hati untuk menerima kebenaran, dan membersihkannya dari segala hal yang negatif. Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang menyesali diri akan menunggu rahmat. Orang yang ujub (bangga diri) menunggu murka Allah" (HR Bukhari).
- Semangat bersilaturahim harus ditingkatkan. Dari silaturahim akan lahir saling kenal (ta'aruf), saling berlapang dada (shilatush shadr), saling menjalin ikatan hati (ta'alluf), dan semangat bekerja sama (shilatul amal).
- Berpikir sempit dan negatif harus disingkirkan; sebaliknya, berpikir luas dan positif harus ditumbuhkan.
Seseorang bisa menjadi berpikiran sempit disebabkan antara lain oleh :
- Lingkungan keluarga dan pergaulan.
- Bergaul dengan orang-orang yang sempit akal dan tidak kreatif ketika menyelesaikan masalah.
- Menikmati kesendirian (isolasi).
- Kagum terhadap diri, lalu terpedaya, dan akhirnya takabur. Ia merasa terlalu tinggi dan tidak selevel ketika harus menerima pengalaman dari orang lain.
- Kurang informasi yang bermanfaat, padahal informasi itu akan mengembangkan pola pikir.