-->

  • Agama Islam
  • Artikel PKN
  • Kesehatan
  • Belajar English
  • Kisah Islami
  • Trend Berita
  • Ruang Pribadi
  • 4/02/2014

    Perilaku Menghargai Orang Lain

    Perilaku Menghargai Orang Lain

    Apakah salam hanya berbentuk dalam ucapan? Tidak. Salam penghormatan harus berwujud dalam perbuatan. Apalah artinya ucapan salam jika sikap merendahkan orang lain masih dilakukan. Apalah artinya ucapan salam jika sikap menzhalimi dan berkhianat kepada sesama kawan masih dilakukan.

    Setiap shalat kita pasti mengucapkan salam. Di dalam bacaan tasyahud kita selalu berucap salam. Bahkan, akhir shalat pun ditutup dengan ucapan "salam". Jika ada kalangan tua ahli shalat, tetapi tidak menyayangi yang kecil, celaka shalatnya. Jika ada kalangan muda ahli shalat, tetapi tidak sayang kepada kalangan tua, celakalah shalatnya. Jika ada orang kaya ahli shalat, tetapi tidak peduli kepada kaum lemah, celakalah shalatnya.

    Rasulullah SAW bersabda:
    "Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati generasi tua, dan tidak menyayangi yang kecil"

    Hati adalah cermin. Perilaku menghargai orang lain menggambarkan hati yang lemah lembut. Karena itu, untuk menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman, setiap diri kita dituntut untuk tahu diri. Kita harus berani berkorban dan memiliki semangat saling memberi.


    Islam sudah mengatur hubungan antara yang tua dan yang muda. Di dalam Islam, aturan tentang sikap, kaum aghniya kepada fuqara' pun sudah sangat jelas. Jika posisi kita sebagai aghniya, sikap menghargai harus muncul dalam bentuk :
    1. Mudah berempati atau sikap peduli atas kekurangan atau penderitaannya;
    2. Tidak menghardik atau mengusirnya (laa tanhar, jangan membentak);
    3. Bersemangat untuk melepaskan kesulitannya, termasuk dalam bentuk bantuan materi (Wa aataa al-maal 'alaa hubbih, memberi harta atas dasar cintanya); Rasulullah SAW memberi jaminan bahwa orang yang melepaskan kesulitan seseorang akan dilepaskan dari kesulitan dunia dan akhirat.
    Jika kita sebagai pemimpin atau orang yang dituakan (senior), kita harus menampilkan perilaku yang indah dalam bentuk :
    1. Terbuka hati dan siap menerima pendapat dan siapa pun, serta tidak mudah menyalahkan pendapat orang lain, sungguhpun bertentangan dengan pendapatnya; Rasulullah SAW bersabda, "Orang tua yang buruk adalah orang yang bertampilan seperti anak muda" (temperamental dan emosional);
    2. Tetap lapang dada sungguhpun dilecehkan dan diremehkan "berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapanya, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan". QS. Al-Furqan, 63);
    3. Tidak egois dan keras kepala yang menyebabkan orang lain menjauhi; "berlaku lemah lembut terhadap mereka. Jika kamu bersikap keras dan berhati kasar, mereka tentu menjauh darimu" (QS Ali Imran, 3: 159);
    4. Berbagi dengan keluasan ilmunya dan bersemangat untuk membangun kepribadian orang lain dengan ilmu, iman, dan amal salehnya;
    5. Selalu mendoakan yang muda agar menjadi generasi terbaik;
    6. Memiliki semangat bermusyawarah yang baik, dan tidak bersikap otoriter terhadap orang lain "kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Jika kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu mereka menjauh darimu. Karena itu, maafkanlah, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka" QS Ali lmran, 3: 159).
    Jika kita menjadi yunior atau kalangan muda, kita harus menorehkan kepribadian yang mengesankan orang lain. Perilaku menghargai yang harus muncul:
    1. Menjadi pemuda yang arif-bijaksana atas dasar ilmu; Rasulullah SAW bersabda, "Pemuda terbaik adalah pemuda yang arif seperti orang tua".
    2. Menghargai jasa-jasa keberhasilan yang pernah ditorehkan oleh para pendahulunya; Rasulullah SAW mengajarkan adab untuk menghormati para senior, "Ya Rabbana, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman" (QS. Al-Hasyr, 59: 10);
    3. Lembut hati terhadap orang yang seusia, suka membantu kesulitan, mudah menyapa dengan sapaan kasih sayang; Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melepaskan kesulitan seseorang, Allah akan melepaskan kesulitan darinya di dunia dan hari akhirat".
    4. Bersemangat untuk memberi manfaat kepada orang lain dan lingkungan sekitarnya, serta tidak menjadi benalu bagi pihak lain; Allah berfirman dalam Hadits Qudsi, "Manusia adalah hamba-hamba-Ku. Manusia yang paling Ku-cintai adalah orang yang terbanyak memberi manfaat kepada orang lain".

    You Might Also Like:

    Disqus Comments