Alkisah, pemuda itu pergi untuk melaksanakan rukun Islam yang ke 5 yaitu berhaji ke Baitullah. Karena keinginannya yang kuat untuk segera mendapatkan jodoh sesuai kriteria yang diinginkannya dan segera menikah dengan wanita itu, maka dalam hatinya, ia selalu mengharap dan berdo'a kepada Allah agar diberikan jodoh sesuai kriteria yang diinginkannya.
Mungkin bagi orang-orang pada umumnya akan memperbanyak membaca do'a Sapu Jagat "Robbanaa Aatina Fiddunyaa Hasanah Wafil Aakhiroti Hasanah Waqinaa Adzaabannaar" selama ritual pelaksanaan ibadah hajinya. Tapi berbeda dengan pemuda ini, semenjak berangkat dari rumah, hingga pelaksanaan Tawaf, Wukuf, Sa'i, dan lain-lain, dia selalu berdoa dengan do'a yang sama "Ya Allah.! Pertemukanlah aku dengan jodoh yang cantik, Shalihah dan Kaya". Itulah do'a yang tak henti-henti dipanjatkannya kepada Allah selama berhaji.
Suatu hari, sepulangnya dari berhaji, pemuda itu melihat seekor anjing yang menggonggong ke arahnya, sehingga ia menjadi ketakutan dan berlari kencang. Karena melihat orang yang digonggonginya berlari, maka anjing itu pun mengejarnya dan sukses menggigit kaki si pemuda.
Tak lama kemudian, seorang lelaki melihat pemuda yang terluka digigit anjing itu, dan segera menolongnya. kemudian ia memanggil Ambulance yang selanjutnya membawa si pemuda ke rumah sakit. Sepanjang jalan menuju ke Rumah Sakit, pemuda itu tak henti-hentinya protes kepada Allah. Dalam hatinya ia berkata "Ya Allah, aku meminta dipertemukan dengan jodoh idamanku, mengapa engkau malah mengirimkan seekor anjing untuk menggigitku?"
Sesampainya di rumah sakit, pemuda itu ditangani oleh seorang dokter muda yang sangat cantik, dan tampaknya dia juga seorang gadis yang shalihah serta tentu saja tidak ada seorang dokter yang miskin. Dalam hatinya pemuda itu berkata "Ya Allah, Inilah gadis yang sesuai dengan kriteria yang kuinginkan".
Karena cukup lama dirawat di rumah sakit, maka anak muda itupun jadi sering bertemu dan berkomunikasi dengan sang dokter cantik, selanjutnya merekapun menjadi akrab dan benih-benih cintapun mulai tumbuh di antara keduanya. Anak muda itu selanjutnya menyatakan cintanya kepada sang dokter dan mengajaknya untuk menikah. Dan dokter itupun diam-diam juga mencintainya, dan menerima lamarannya. Ternyata Allah mengabulkan do'anya melalui perantaraan sebuah musibah.