Suatu hari pelayan itu melihat Suhrat yang sedang memetik buah kurmanya, lalu ia berkata "Hai Suhrat, kamu boleh masuk ke rumah ini karena pohon kurmamu ada di dalam rumah ini. Tapi aku minta kamu memberitahu kami terlebih dahulu sebelum masuk, dan tidak pergi begitu saja seperti maling"
"Memberitahumu? Mengapa?? Pohon kurmaku ada di sini, aku bisa masuk dan pergi kapanpun aku mau" Jawab Suhrat.
Berapa kali pun pelayan itu memperingatkan Suhrat, dia tetap tidak peduli. Lalu pelayan itupun mengadu kepada Nabi Muhammad SAW, menceritakan permasalahannya.
Kemudian Nabi Muhammad SAW memanggil Suhrat dan berkata "Pelayan ini mengadu bahwa kamu memasuki rumahnya tanpa meminta izin terlebih dahulu. Mulai saat ini, Minta izinlah kepadanya sebelum engkau memasuki rumahnya, dan jangan memasuki rumahnya tanpa seizinnya".
"Tidak, aku tidak akan meminta izin dari siapapun, karena pohon kurmaku ada di sini" Jawab Suhrat.
Nabi Muhammad SAW berkata lagi "Setidaknya, juallah pohon kurmamu kepada keluarga ini".
"Menjualnya? Aku tidak akan pernah menjualnya" jawab Suhrat.
Kemudian Nabi Muhammad SAW menyarankan harga yang mahal untuk pohon kurma itu agar Suhrat mau menjualnya kepada si pelayan. Tapi Suhrat tetap menolak untuk menjual pohon kurmanya, sehingga Nabi Muhammad SAW berkata "Hai Suhrat, Bila engkau mau menjual pohon kurmamu, akan ada sebuah pohon kurma untukmu di surga"
Suhrat menjawab "Seperti kubilang sebelumnya, aku tak akan menjual pohon kurmaku, dan aku tak akan meminta izin siapapun untuk memetik buahnya"
Nabi Muhammad SAW kemudian berkata "Kamu seorang yang angkuh dan sombong. Keangkuhan dan kesombongan tidak ada di dalam Islam. Wahai Pelayan! Cabutlah pohon kurma itu, lalu berikan kepada Suhrat"
Nabi melanjutkan "Dan kamu wahai Suhrat! Bawalah pergi pohon kurmamu dan tanamlah di mana pun kamu mau".