-->

  • Agama Islam
  • Artikel PKN
  • Kesehatan
  • Belajar English
  • Kisah Islami
  • Trend Berita
  • Ruang Pribadi
  • 1/01/2014

    Syekh Abdul Qadir Jaelani Kecil dan Para Perampok

    Syekh Abdul Qadir Jaelani Kecil dan Para Perampok

    Pada kesempatan ini, Blog Cerita Islami Anak ingin menceritakan sebuah kisah yang kami beri judul : Syekh Abdul Qadir Jaelani Kecil dan Para Perampok.

    Semasa kanak-kanaknya, Ketika Syekh Abdul Qadir Jaelani hendak menimba ilmu di Bagdad, Irak. Ibunya memberinya sejumlah uang untuk bekalnya selama belajar di sana. Beliau kemudian menyimpan uang itu di balik bajunya dengan cara dijahit. Setelah itu, beliau pun berangkat bersama rombongan yang menuju ke Baghdad.

    Di tengah perjalanan, Beliau dan rombongannya dihadang oleh sekumpulan perampok. Para Perampok itu memerintahkan rombongan untuk berhenti dan menyerahkan uang yang mereka miliki. Beberapa orang dalam rombongan menjadi sangat ketakutan dan langsung menyerahkan uangnya. Beberapa orang yang lain berkata "Saya tidak punya uang, silahkan kalian periksa" perampok itu pun memeriksanya lalu menyuruhnya pergi setelah mengetahui bahwa mereka benar-benar tidak mempunyai uang.


    Kemudian perampok itu melihat kepada Syekh Abdul Qadir Jaelani dan berkata "Hey bocah, Apakah kamu punya uang?"

    Belaiu menjawab "Ya, aku punya"

    "Berapa uang yang kamu punya?" Perampok itu melanjutkan pertanyaannya.
    "40 Pound" jawab beliau.

    Uang sejumlah itu sangat banyak pada masa itu. Lalu perampok itu memeriksa Syekh Abdul Qadir Jaelani, tapi mereka tidak menemukan uang tersebut. Lalu perampok itu pun marah dan berkata "Untuk apa kamu bohong?"

    "Aku tidak berbohong, aku benar-benar punya uang" jawab beliau
    "Mana uang itu? Kami tidak menemukannya" tanya perampok lagi
    "Aku menjahitnya di bajuku"
    "Mengapa kamu bicara jujur?" Perampok itu tertawa dan merasa sangat lucu mendengar kejujuran beliau.
    "Karena ibuku mengajariku untuk jujur" jawab beliau.

    Perampok itu pun kembali tertawa mendengar jawaban polos beliau "Ibumu mengajarmu agar jujur??"
    "Ya" Jawab beliau.

    Lalu orang itupun menarik tangan beliau dan membawanya kepada sang Ketua perampok sambil tertawa dan berkata "Ketua.! Ini anak yang jujur. Dia bilang bahwa dia punya uang dan ibunya menyuruhnya agar tidak berbohong"

    Lalu ketua perampok itu berkata "Kemarilah nak.! Mengapa kamu tidak berbohong? mengapa kamu mengaku bahwa kamu punya uang? Padahal kami tidak berhasil menemukan uangmu ketika kami memeriksanya?"

    Beliau kembali menjawab dengan polosnya "Ibuku mengajariku bahwa berbohong adalah salah satu perbuatan dosa dan aku tidak boleh melakukannya"

    Ketua perampok itu merasa tersentuh mendengar jawaban Syekh Abdul Qadir Jaelani kecil. Dia pun berpikir dalam hatinya "Anak ini tahu bahwa aku hendak merampoknya, tapi dia masih tetap berbicara jujur karena takut akan dosa akibat berbohong. Padahal ia masih sangat belia. Ya Allah, melalui anak ini engkau menyuruh Aku agar tidak berbuat dosa. Sedangkan aku telah melakukan banyak dosa sepanjang hidupku. Ya Allah.! Ampunilah dosa-dosaku".

    Lalu ketua perampok itu tiba-tiba berteriak kepada anak buahnya "Cukup kawan-kawan.! Kembalikan semua uang yang telah kita rampas.!"

    Lalu anak buahnya menuruti perintah ketua perampok itu dan mengembalikan uang kepada masing-masing pemiliknya. Bahkan mereka mengawal rombongan itu hingga ke  Baghdad untuk memastikan tak ada orang lain yang akan mengganggu dan merampoknya lagi.

    Kejujuran Syekh Abdul Qadir Jaelani kecil dan hidayah Allah yang telah menyadarkan hati ketua perampok itu akan dosa-dosanya. Diapun kemudian memerintahkan anak buahnya untuk bertaubat memohon ampunan Allah dan berjanji dalam hati untuk tidak merampok lagi. Sejak saat itu mereka bertekad untuk menjadi orang shaleh dan hidup sesuai dengan ajaran Islam yang lurus.

    You Might Also Like:

    Disqus Comments